
Flu Jepang atau dikenal juga dengan nama influenza tipe B merupakan salah satu jenis penyakit yang sering terjadi di musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang menyerang sistem pernapasan manusia dan dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti pneumonia. Dalam beberapa kasus, flu Jepang juga dapat berisiko menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala awalnya agar dapat segera mendapat perawatan medis.
Gejala Flu Jepang yang Wajib Diwaspadai
Penyakit ini umumnya menyerang saluran pernapasan, namun ada beberapa gejala yang lebih spesifik yang harus diwaspadai. Berikut adalah 4 gejala flu Jepang yang bisa berujung pada pneumonia hingga kematian jika tidak segera diatasi:
- Demam Tinggi dan Nyeri Otot Salah satu gejala pertama dari flu Jepang adalah demam tinggi mendadak yang bisa mencapai 39°C hingga 40°C. Demam ini sering disertai dengan rasa sakit pada otot dan sendi, yang menyebabkan penderitanya merasa lemas dan tidak bertenaga. Jika demam ini tidak segera diobati, tubuh yang melemah bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk pneumonia.
- Batuk dan Sesak Napas Gejala lain yang menonjol dari flu Jepang adalah batuk kering yang berlangsung cukup lama, serta sesak napas. Batuk yang muncul bisa menjadi semakin parah, mengganggu tidur, dan menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Jika batuk berlangsung lama dan disertai dengan kesulitan bernapas, hal ini bisa menjadi tanda bahwa infeksi sudah menyerang paru-paru dan mengarah pada pneumonia.
- Nyeri Dada dan Kesulitan Bernafas Flu Jepang yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut pada paru-paru. Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah pneumonia, yang dapat menyebabkan nyeri dada yang cukup parah. Selain itu, penderita mungkin mengalami kesulitan bernapas, pernapasan yang cepat dan dangkal, serta bibir atau jari yang kebiruan. Jika gejala ini terjadi, segera cari pertolongan medis karena bisa berisiko fatal.
- Kelelahan Ekstrem dan Kebingungan Selain gejala pernapasan, penderita flu Jepang juga dapat mengalami kelelahan ekstrem. Tubuh yang lemas dan kehilangan energi bisa mengindikasikan bahwa virus telah menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk sistem saraf. Pada beberapa kasus, penderita juga bisa mengalami kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan kesadaran. Kelelahan yang ekstrem ini dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko kematian jika tidak segera diobati.
Faktor Risiko dan Komplikasi Flu Jepang
Flu Jepang dapat mempengaruhi siapa saja, namun ada beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap komplikasi serius seperti pneumonia dan kematian. Kelompok yang paling berisiko adalah orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, lansia, anak-anak, serta mereka yang memiliki riwayat penyakit pernapasan kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyebaran virus influenza ini terjadi melalui droplet yang terhirup oleh orang sehat saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Oleh karena itu, flu Jepang sangat mudah menular terutama di tempat-tempat yang padat orang seperti sekolah, kantor, atau transportasi umum.
Jika flu Jepang tidak segera ditangani, komplikasi seperti pneumonia bisa terjadi. Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan, yang dapat mengganggu fungsi pernapasan. Jika pneumonia tidak mendapat perawatan medis yang tepat, dapat menyebabkan kegagalan organ pernapasan, syok, dan bahkan kematian.
Cara Mencegah Flu Jepang dan Komplikasinya
Untuk mencegah flu Jepang dan komplikasinya, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
- Vaksinasi: Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari flu Jepang adalah dengan mendapatkan vaksin flu tahunan. Vaksin ini dapat membantu tubuh membangun perlindungan terhadap virus influenza tipe B.
- Menjaga Kebersihan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, serta hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut. Ini dapat membantu mencegah penularan virus.
- Menghindari Kerumunan: Jika Anda merasa sedang tidak sehat atau menunjukkan gejala flu, hindarilah tempat-tempat ramai untuk mencegah penularan kepada orang lain.
- Istirahat yang Cukup dan Konsumsi Makanan Bergizi: Memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pola makan sehat dan tidur yang cukup akan membantu tubuh melawan infeksi virus.
Penanganan Flu Jepang yang Tepat
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala flu Jepang seperti demam tinggi, batuk, nyeri dada, atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter. Pengobatan antivirus dapat diberikan untuk membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi serius seperti pneumonia.
Dokter juga akan memberikan obat untuk meredakan gejala lain seperti demam dan nyeri otot, serta memberikan oksigen atau perawatan intensif jika dibutuhkan pada kasus yang lebih parah. Semakin cepat seseorang mendapatkan perawatan medis, semakin besar kemungkinan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.