
JAKARTA – Meskipun adanya hambatan dalam anggaran yang direncanakan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) memastikan bahwa investasi untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur tetap berjalan lancar. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPKM, Bahlil Lahadalia, dalam sebuah pertemuan di Jakarta, Rabu (5/2/2025). Menurutnya, meski ada sejumlah kendala yang menghambat alokasi anggaran pembangunan IKN. Investor tetap menunjukkan komitmen tinggi dalam berinvestasi di proyek besar ini.
Pembangunan IKN menjadi salah satu proyek prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bertujuan untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Proyek ini, yang diperkirakan akan melibatkan investasi besar dari dalam dan luar negeri, telah menarik perhatian banyak investor. Namun, hambatan dalam proses pengalokasian anggaran pada awal tahun 2025 menjadi perhatian utama. Mengingat ketergantungan pada pembiayaan yang besar untuk kelancaran pembangunan.
BPKM Pastikan Proyek IKN Tidak Terhenti
Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa meski ada hambatan dalam anggaran yang disediakan untuk IKN, pihaknya terus berupaya memastikan proyek tersebut tetap berjalan. Ia menjelaskan bahwa sektor investasi tidak hanya bergantung pada alokasi anggaran dari pemerintah pusat. Tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari investor swasta yang telah terlibat.
“Sejumlah perusahaan besar, baik dalam negeri maupun asing, telah memberikan komitmen mereka untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN. Kami memastikan bahwa meskipun ada beberapa kendala terkait alokasi anggaran, proyek ini tetap berjalan dengan baik.” Ungkap Bahlil dalam konferensi persnya.
Menurut data yang dikeluarkan oleh BPKM, hingga awal 2025, lebih dari 200 perusahaan telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam proyek IKN. Investasi tersebut meliputi sektor infrastruktur, properti, energi, dan teknologi, yang menjadi bagian integral dari rencana pembangunan IKN. Dengan jumlah yang signifikan, BPKM berharap proyek IKN akan menarik lebih banyak lagi investor baik domestik maupun internasional.
Hambatan Anggaran dan Dampaknya terhadap Proyek
Dalam perencanaan awal, IKN diproyeksikan akan membutuhkan anggaran sekitar Rp 500 triliun untuk pembangunannya hingga tahun 2045. Namun, pada awal 2025, alokasi anggaran yang tersedia terhambat karena beberapa faktor, termasuk pemotongan anggaran untuk sektor lainnya. Kendala anggaran ini, meskipun tidak mengancam kelancaran pembangunan, memaksa pemerintah untuk lebih selektif dalam menentukan prioritas proyek.
Salah satu sektor yang mendapatkan perhatian khusus adalah pembangunan infrastruktur dasar. Seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik yang sangat dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan IKN. Pemerintah berharap sektor ini bisa mendapat kontribusi besar dari investor swasta yang tertarik dengan potensi pasar dan keuntungan jangka panjang di IKN.
Komitmen Investor untuk IKN
Sejumlah investor asing yang telah menunjukkan minatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN termasuk perusahaan-perusahaan besar dari Jepang, China, dan Eropa. Investor-investor tersebut tidak hanya tertarik pada proyek pembangunan fisik IKN. Tetapi juga pada peluang yang ditawarkan dalam sektor teknologi dan energi bersih yang menjadi bagian dari perencanaan pembangunan ibu kota baru.
“Sektor energi terbarukan, teknologi, dan industri ramah lingkungan menjadi fokus utama bagi investor internasional. Mereka melihat IKN sebagai peluang emas untuk berinvestasi dalam kota yang didesain dengan konsep keberlanjutan dan efisiensi energi,” jelas Bahlil.
Salah satu perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi adalah sebuah perusahaan konstruksi besar asal Jepang yang berencana untuk mendirikan kawasan industri di sekitar kawasan IKN. Selain itu, perusahaan energi asal Eropa juga dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah untuk mengembangkan proyek energi terbarukan di wilayah tersebut.
Proyek IKN sebagai Investasi Jangka Panjang
Menurut pakar ekonomi, Dr. Faisal Basri, meski ada hambatan anggaran yang terjadi pada tahap awal, pembangunan IKN akan tetap menarik bagi investor karena merupakan proyek jangka panjang dengan potensi keuntungan yang besar. “Proyek IKN akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, terutama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa. Investasi yang masuk di sektor ini tidak hanya bermanfaat bagi pembangunan IKN itu sendiri, tetapi juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan infrastruktur di seluruh Kalimantan Timur,” kata Faisal.
Selain itu, IKN diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam distribusi pembangunan yang lebih merata di Indonesia. Dengan mengalihkan sebagian pusat pemerintahan dan bisnis dari Jakarta ke Kalimantan Timur, diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang di luar Pulau Jawa.