
SEOUL – Mulai tahun 2025, Korea Selatan memberlakukan sistem kartu kedatangan elektronik (e-arrival card) untuk mempermudah dan mempercepat proses imigrasi di bandara. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi antrean, dan memperbaiki pengalaman bagi para pelancong internasional. Sistem ini diharapkan dapat memodernisasi prosedur kedatangan dan meningkatkan pengawasan imigrasi negara tersebut.
Inovasi Imigrasi yang Mengutamakan Kenyamanan
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan peluncuran kartu kedatangan elektronik sebagai bagian dari reformasi sistem imigrasi di seluruh bandara internasional. Para pengunjung asing kini diharuskan mengisi data pribadi dan informasi kedatangan. Melalui aplikasi mobile atau situs web resmi sebelum mereka tiba di negara tersebut. Proses ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan di konter imigrasi, mempercepat pergerakan penumpang. Mengurangi potensi penumpukan di titik pemeriksaan.
Kartu kedatangan elektronik ini berfungsi sebagai pengganti formulir kedatangan yang biasa diisi oleh penumpang secara manual. Hal ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kertas, mendukung pengurangan jejak karbon, dan menciptakan proses imigrasi yang lebih ramah lingkungan.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang lebih lancar bagi para pelancong dan pada saat yang sama memastikan prosedur imigrasi tetap aman dan efisien. Dengan penerapan sistem ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan di bandara kami,” ujar Kim Min-joo, Direktur Imigrasi di Kementerian Kehakiman Korea Selatan.
Cara Kerja Kartu Kedatangan Elektronik
Kartu kedatangan elektronik ini dapat diakses melalui aplikasi atau situs web yang disediakan oleh pihak berwenang. Para pelancong diminta untuk mengisi informasi pribadi, seperti nama, paspor, tujuan perjalanan, dan tanggal kedatangan. Selain itu, mereka juga perlu mengisi informasi kesehatan, seperti status vaksinasi. Serta detail perjalanan terkait keberangkatan dan tempat tinggal selama berada di Korea Selatan.
Setelah mengisi informasi tersebut, sistem akan memverifikasi data secara otomatis. Proses ini biasanya hanya memerlukan waktu beberapa menit. Begitu tiba di bandara, pelancong cukup menunjukkan kode QR yang tertera di ponsel mereka kepada petugas imigrasi. Petugas kemudian dapat memverifikasi data dan menyelesaikan proses imigrasi dengan lebih cepat. Dengan demikian, antrean di konter imigrasi pun menjadi lebih singkat.
Bagi para pelancong yang tidak dapat mengakses aplikasi atau situs web. Kios self-service juga disediakan di bandara untuk membantu mengisi data kedatangan secara mandiri. Teknologi ini juga dilengkapi dengan sistem pengenalan wajah untuk memastikan identitas penumpang.
Dampak Positif bagi Pariwisata dan Keamanan
Implementasi kartu kedatangan elektronik ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata Korea Selatan. Proses yang lebih efisien akan mengurangi waktu yang dibutuhkan pelancong untuk menyelesaikan prosedur kedatangan. Sehingga mereka dapat lebih cepat menikmati pengalaman wisata di negara ini. Hal ini juga dapat mengurangi stres dan kebingungan yang biasa dialami oleh wisatawan internasional saat tiba di bandara.
Selain itu, sistem ini juga berpotensi meningkatkan keamanan di sektor imigrasi. Dengan memanfaatkan teknologi verifikasi data secara otomatis, petugas imigrasi dapat dengan cepat mendeteksi potensi risiko atau ketidaksesuaian informasi pada data yang dimasukkan oleh pelancong. Ini akan mempermudah tindakan preventif terhadap individu yang berisiko, baik dari segi imigrasi maupun ancaman keamanan.
Berdasarkan data dari Kementerian Kehakiman, sekitar 12 juta pelancong internasional tiba di Korea Selatan setiap tahunnya, dan mereka terpaksa menghadapi waktu tunggu yang cukup lama di konter imigrasi. Dengan adanya kartu kedatangan elektronik, proses kedatangan yang biasanya memakan waktu hingga 45 menit, kini dapat dipangkas menjadi hanya 10 hingga 15 menit.
“Kami yakin bahwa penerapan kartu kedatangan elektronik akan mempermudah proses imigrasi dan membawa banyak keuntungan, tidak hanya untuk pelancong tetapi juga untuk pihak berwenang dalam mengelola data dan meningkatkan tingkat keamanan,” jelas Kim Min-joo.
Tantangan dan Keamanan Data Pribadi
Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan oleh sistem ini, ada juga tantangan yang perlu dihadapi, terutama dalam hal perlindungan data pribadi. Pemerintah Korea Selatan menegaskan bahwa sistem ini telah dirancang dengan lapisan keamanan yang ketat untuk melindungi informasi pribadi pengguna. Data yang dikumpulkan melalui kartu kedatangan elektronik akan disimpan dalam server yang terenkripsi dan hanya dapat diakses oleh pihak berwenang yang memiliki izin.
Sementara itu, meskipun aplikasi dan situs web sudah dilengkapi dengan fitur pengamanan data yang canggih, pihak berwenang juga terus mengingatkan pelancong untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak berwenang, guna menghindari potensi pencurian data.