Pengunjuk Rasa Melempari Kedutaan Malaysia dengan Telur, Protes Penembakan Pekerja Migran Indonesia

Lead (Pembuka Berita):


Pada Selasa, 10 Oktober 2023, sekelompok pengunjuk rasa melempari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dengan telur sebagai bentuk protes atas insiden penembakan pekerja migran Indonesia di perbatasan Malaysia. Aksi ini dipicu oleh laporan bahwa dua pekerja migran Indonesia tewas setelah ditembak oleh petugas keamanan Malaysia di perbatasan Sabah. Para pengunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban pemerintah Malaysia dan meminta pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas untuk melindungi warga negaranya di luar negeri seperti Pengunjuk Rasa Melempari Kedutaan Malaysia.

Isi Berita Pengunjuk Rasa Melempari Kedutaan Malaysia dengan Telur:


Aksi protes dimulai pukul 10.00 WIB di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Sekitar 50 orang yang tergabung dalam organisasi buruh dan kelompok advokasi pekerja migran membawa spanduk bertuliskan “Stop Kekerasan terhadap Pekerja Migran Indonesia” dan “Malaysia Harus Bertanggung Jawab”. Mereka meneriakkan yel-yel menuntut keadilan bagi korban penembakan.

Baca Artikel Lainnya : Sri Mulyani Dorong Lembaga Keuangan Ikut Program Makan Bergizi Gratis

Salah seorang koordinator aksi, Ahmad Syafii, menyatakan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah Malaysia yang dinilai tidak serius menangani kasus kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia. “Kami tidak bisa diam melihat saudara-saudara kami menjadi korban kekerasan. Pemerintah Malaysia harus mempertanggungjawabkan tindakan aparatnya yang telah merenggut nyawa warga Indonesia,” ujar Syafii.

Insiden penembakan yang memicu aksi ini terjadi pada 7 Oktober 2023 di perbatasan Sabah, Malaysia. Menurut laporan awal, dua pekerja migran Indonesia tewas setelah ditembak oleh petugas keamanan Malaysia saat mencoba melintasi perbatasan secara ilegal. Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa penembakan dilakukan karena para pekerja migran tersebut diduga melawan saat akan ditangkap. Namun, versi ini dibantah oleh keluarga korban dan organisasi buruh yang menyebut bahwa korban tidak bersenjata dan tidak melakukan perlawanan.

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memanggil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia guna meminta penjelasan resmi mengenai insiden tersebut.

Data dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan bahwa kasus kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia di Malaysia masih sering terjadi.

Aksi protes di Kedutaan Malaysia berlangsung selama dua jam sebelum dibubarkan secara damai oleh aparat kepolisian. Meski demikian, para pengunjuk rasa menyatakan akan melanjutkan aksi mereka jika pemerintah Malaysia tidak memberikan respons yang memadai. “Kami akan terus berjuang sampai keadilan ditegakkan. Ini bukan hanya tentang dua korban, tetapi tentang perlindungan seluruh pekerja migran Indonesia,” tegas Syafii.

Penutup:


Aksi protes ini menyoroti kembali persoalan perlindungan pekerja migran Indonesia di luar negeri, khususnya di Malaysia yang menjadi salah satu negara tujuan utama. Sementara itu, pemerintah Malaysia diharapkan segera melakukan investigasi menyeluruh dan transparan terkait insiden penembakan ini. Kedua negara perlu bekerja sama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

  • Related Posts

    Indonesia Desak G20 Perkuat Reformasi Tata Kelola Global

    JAKARTA – Indonesia kembali menegaskan pentingnya reformasi tata kelola global dalam forum G20 yang digelar di New Delhi, India, pada bulan Februari 2024. Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati,…

    Wapres Gibran Meninjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Jakarta

    JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, pada Jumat pagi (9/2) meninjau langsung kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di beberapa titik di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *